"Kenapa melamun?" tanya Pak Hanzie membuat Virna tergagap.
Pikiran ngaconya, terbang entah ke mana.
"Iya, Pak! Saya akan membawa Bee, dulu ke kamar," katanya, sembari membalikkan tubuhnya, dan segera masuk ke dalam kamar, masih terus mendekap tubuh Bee, yang masih tidak bergerak.
Perlahan, diletakkannya kucing itu ke atas tempat tidur.
Telapak tangan Virna mengelus puncak kepala Bee, sembari berkata....
"Bee, kamu yang kuat ya, aku tinggal sebentar, nanti ada seseorang yang memeriksa kamu, jadi kamu harus bertahan."
Virna mencium puncak kepala kucing tersebut, sebelum benar-benar pergi beranjak meninggalkan tempat tidur besar itu, dan segera keluar kamar, di mana Pak Hanzie sudah menunggu.
Melihat Virna sudah keluar dari kamar, Pak Hanzie segera memberi isyarat pada gadis itu untuk mengikuti dirinya.
Virna hanya menurut. Meskipun tubuhnya masih tidak terlalu sehat, tapi Virna sadar, ia sudah banyak berhutang budi dengan sang bos.