"Kau gila! Kau, menyuruhku untuk melihat keadaan pria itu?"
Nada suara Pak Hanzie terdengar meninggi ketika mengucapkan kalimat tersebut.
"Ya, sudah. Maaf, jika terus merepotkan Bapak, biar saya saja yang melihatnya."
Virna lagi-lagi membuat pergerakan, hingga Pak Hanzie menahan niat gadis itu untuk bangkit dari tempat tidur.
"Istirahat! Jangan turun dari tempat tidur, jika aku tidak mengizinkan! Biar aku saja yang memeriksa keadaan temanmu itu, puas?!"
Virna mengulas senyum kembali, hingga membuat Pak Hanzie memalingkan wajahnya saat lagi-lagi ada perasaan berdebar yang ia rasakan ketika melihat senyum di bibir Virna.
"Terimakasih, Pak. Bapak memang baik," ucap Virna dan Pak Hanzie tidak mau merespon karena kalimat yang diucapkan Virna cukup membuat debaran jantungnya itu semakin nyata.