"Aku akan membawanya kembali ke negeri fantasi, tapi aku tidak menjamin ia bisa melarikan diri kembali, jadi kau berjaga-jaga saja, perhatikan apa yang aku katakan padamu, paham?"
Sekali lagi, Pangeran Julian mengucapkan kalimat itu sebelum akhirnya ia berkelebat sembari membawa paksa tubuh Florinecia yang ia selimuti dengan sinar miliknya.
Ketika pria itu pergi dan lenyap dari pandangan, Florine segera menutup jendela kamarnya dan merapatkan gordennya.
Untuk sesaat, wanita itu mengatur napas, karena merasa apa yang ia saksikan tadi cukup membuat ia semakin harus berhati-hati karena memang wanita bernama Florinecia itu sepertinya masih terobsesi ingin menjadi seorang manusia.
Baru saja Florine berusaha menenangkan diri, tiba-tiba saja pintu kamarnya diketuk dari luar, dan tidak berapa lama kemudian, ibunya kembali muncul di ambang pintu.
"Ada apa? Kenapa wajahmu sangat pucat seperti itu?" tanya ibunya dengan raut wajah penuh selidik.