"Apa yang kau lihat, Nak?" tanya ibunya, ketika melihat Florine memandang berkeliling ke segenap kamar.
Wanita itu juga melakukan hal yang sama.
"Tidak. Aku tidak melihat apa-apa. Hanya merasa ada seseorang yang memperhatikan kita."
"Siapa? Hantu?"
"Seperti itu mungkin."
"Ah, kau ini, tidak ada hantu di rumah kita. Jika memang ada, bacakan saja ayat kursi, nanti akan terbakar."
Florine bangkit dan berdiri ke tengah ruang di kamarnya. Ia kembali menatap berkeliling, seperti sedang memperhatikan sesuatu.
"Kau dengar itu? Jika kau mengganggu kami, maka kau akan kami bacakan ayat kursi, hingga kau terbakar nantinya!" seru Florine, karena masih yakin roh Florinecia masih ada di dalam kamarnya.
Tidak ada sahutan. Florinecia memilih untuk diam saja di tempatnya, tidak mau merespon apa yang sudah diucapkan oleh Florine karena Florine bersama dengan ibunya.
"Florine, sebenarnya ada apa? Kau melihat apa memangnya?"
"Hanya roh yang selalu ingin tahu kehidupan manusia, Ma!"