"Aku selalu berpikir kau baik, hanya saja kau tidak pernah berpikir yang sama untuk aku."
"Julian-"
"Kau, pulanglah, di luar terlalu berbahaya, lebih baik kau pulang ke istana, aku akan ke bukit itu, terimakasih keterangannya."
Pangeran Julian memotong apa yang diucapkan oleh Putri Jasmine. Tidak mau lagi mendengar apapun, karena menurutnya, semua yang pernah ia harapkan pada wanita itu, kini sudah sirna seiring banyaknya penolakan sang putri, dan juga banyaknya kejadian tidak terduga yang kemudian membuat hatinya kini, jadi tidak merasakan apapun lagi.
Putri Jasmine menghela napas. Wanita itu hanya bisa menatapi kepergian Pangeran Julian, yang berkelebat pergi meninggalkan dirinya menuju bukit tempat di mana Kakek Lion Putih berada.
Tidak berapa lama kemudian, Putri Jasmine ikut berkelebat pergi meninggalkan tempat itu untuk pulang saja. Tidak tahan rasanya jika melihat betapa mesranya Pangeran Jeelian memperlakukan Virna sebagai istri.
***
