"Terima kasih, Ibu."
Virna memejamkan kedua matanya. Berusaha untuk menuruti apa yang diucapkan oleh sang mertua.
Meskipun sebenarnya ia kesulitan untuk menenangkan diri, tapi ia tetap berusaha karena ia harus berpikir keselamatan Pangeran Jeelian itu yang paling penting.
***
Di waktu yang sama, Pangeran Julian berhasil menemukan Putri Jasmine yang saat itu sedang melakukan meditasi entah untuk membuat hatinya tenangkah, atau karena ia sedang mencari informasi.
Awalnya, Pangeran Julian tidak mau mengganggu apa yang dilakukan oleh Putri Jasmine, pria itu hanya memperhatikan wanita cantik itu melakukan meditasi sembari bicara di dalam hati mengeluhkan mengapa Putri Jasmine sangat sulit untuk ia taklukan.
Tapi, beberapa saat kemudian, kedua mata Putri Jasmine terbuka, dan menatap ke arah Pangeran Julian.
"Kau lagi," ucapnya seperti tidak suka, dengan kehadiran Pangeran Julian.
"Kau tidak mau menjelaskan, mengapa kau mengingkari janji, ketika kita sudah sepakat untuk kembali?"