"Iya, aku memang tidak peka dan tidak punya hati, jadi rugi jika menjadi pasanganku," balas Pak Hanzie dengan nada suara yang datar.
Farhan menendang kaki sahabatnya, mencoba untuk memberikan isyarat pada temannya itu untuk tidak menanggapi ocehan pacarnya yang mungkin saja tidak serius diucapkan oleh Morin.
Tapi, Pak Hanzie tidak peduli, ia berusaha bangkit, dan tertatih mendekati Pangeran Jeelion yang sepertinya sudah selesai dengan ritualnya yang cukup memakan waktu.
Ditinggalkan oleh Pak Hanzie, Morin dan Farhan saling pandang.
"Aku, salah ngomong, ya?" kata Morin pada Farhan.
"Kau ini, kenapa berkata seperti itu pada Hanzie? Kau menusuk hatinya, aku tidak memintamu untuk memujiku seperti itu, cukup tidak memuji pria lain saja di hadapanku, aku sudah senang."
"Baiklah, nanti jika aku memuji pria lain, aku tidak akan melakukannya di depanmu, cukup di belakangmu saja."
"Morin!"