"Benar, tapi sekarang aku ingin kembali, karena entah kenapa situasi ini tidak bisa membuat diriku tenang."
"Jika kau kembali, apakah kau berjanji tidak akan menyia-nyiakan hidupmu lagi untuk hal-hal seperti yang kau lakukan dulu?"
"InsyaAllah, aku akan memperbaiki semuanya, termasuk niatku hidup untuk apa."
"Baiklah, itu sudah cukup, kau mau datang ketika aku memintamu datang?"
Kembali Pangeran Jeelian mengucapkan hal itu dengan nada suara menyelidik.
"Jika aku bisa, aku akan datang."
"Jika kau punya kemauan untuk kembali, maka kau akan bisa datang jika nanti aku memanggilmu."
"Benarkah?"
"Benar, sekarang pembicaraan ini kita akhiri dulu, kau tidak usah banyak mengundang perhatian agar wanita yang memakai ragamu itu tidak curiga, aku akan mencoba mencari waktu untuk membantumu kembali."
"Terimakasih, aku berhutang nyawa padamu."