"Kau memikirkan apa? Jangan berpikir macam-macam, lekas coba lakukan lagi apa yang tadi aku katakan padamu!"
Suara Farhan membuyarkan lamunan Pangeran Jeelian tentang fantasi.
Ia lantas duduk dengan kepala mendongak menghadap Farhan yang juga saat itu tengah menatapnya.
"Soal fantasi, aku juga baru sadar, negeri kami bernama negeri fantasi, karena setiap fantasi yang ada di dalam otak warga kami pada akhirnya akan berubah menjadi nyata asalkan itu tujuan yang baik."
"Benar, tapi bukankah itu bisa terjadi jika dalam kurun waktu tidak melanggar peraturan?"
"Ah, kau benar. Sedangkan aku, sudah bertubi-tubi melanggar peraturan, tentu saja itu tidak berpengaruh padaku, bukan?"
"Memangnya, kau sedang berfantasi apa?"
"Sudahlah! Aku akan mencoba untuk melakukan apa yang tadi kau katakan, semoga kali ini aku bisa berhasil."