"Sepertinya begitu, tapi aku tidak akan memaafkan dirimu jika kau mengulangi hal yang tadi kau lakukan!"
"Kau juga harus memikirkan orang-orang yang mencintaimu di istana, Bee. Jika kau mati, mereka semua akan sedih, tidak seperti aku yang tidak punya siapa-siapa lagi."
Pangeran Jeelian meraih jemari tangan Virna yang memegang bagian dadanya yang membiru, lalu menggenggam jemari itu erat.
"Kau sudah punya aku, apa itu masih kurang?"
Virna memalingkan wajahnya, ketika merasa wajahnya memanas mendengar apa yang diucapkan oleh Pangeran Jeelian. Begitu indah untuk didengar, tapi Virna benci karena itu semua seperti mimpi.
"Kau bukan untukku. Kau milik mereka."
"Kau, juga bisa memiliki aku, kalau kau suka."
"Aku, tidak menyukaimu!" sergah Virna cepat tapi tidak mau menatap wajah Pangeran Jeelian yang masih menatapnya dengan tatapan mata serius.
"Benarkah?"
"Tentu saja!"
"Tapi, kenapa ketika kita berjauhan organ hatiku selalu sakit? Itu artinya, kau tidak bisa jauh dariku!"