"Lalu, apa kau tahu bagaimana aku dan Kibum bertemu?"
"Kibum tidak menceritakannya padamu?" dia terlihat khawatir.
"Mungkin dia belum sempat karena dia harus cepat-cepat pergi ke kantor."
"Kau bertemu saat di pesta pertunanganku. Suamiku Howon adalah partner Kibum. Dan kau berkenalan dengannya. Kemudian kalian jatuh cinta dan menikah." Aku terus memandanginya. Cara dia berbicara seperti wanita terhormat. Dan yang aku bingungkan sejak kapan aku memakai seorang desainer untuk merancang baju-bajuku.
"Kibum itu adalah seorang pengusaha nomer satu di korea." Dia menambahkan dengan bangga. Aku membuka mulutku terkejut. Apa aku bilang, pasti aku adalah yeoja yang sangat berjasa di masalalu.
"Dan kau adalah seorang direktur termuda yang sangat pintar dan ambisius."
"Aku? direktur termuda dan ambisius?" tanyaku menunjukan telunjukku ke wajahku. Aku bukan orang ambisius.
"Tapi aku bukan orang yang ambisius." Bantahku.