Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Foto Post Mortem Inquietanti

Transmigração: Lady Chi Conquista o Gelado Professor Jun

``` Quando Chi Lian morre em seu mundo, ela acorda no corpo de outra garota com o mesmo nome que o dela em uma terra diferente. Uma com impérios e famílias reais. Pobre e desesperada para sobreviver, ela está vinculada a um sistema de pet virtual que pode acessar a tecnologia de seu planeta de origem para que ela possa usar. Só há um porém. O único trabalho que ela pode fazer é o de paparazzo. A partir daí, ela está determinada a construir seu próprio império de mídia e recuperar o que sua família perdeu. Seus principais alvos dignos de notícia são os solteiros mais desejados, porém difíceis de se alcançar do império. Eles são ricos, bonitos e a mídia tem medo de publicar suas fotos e informações. Mas de alguma forma, Chi Lian consegue fazer o impossível, ela tira fotos deles o tempo todo. Afinal, qual mulher não pagaria por suas fotos exclusivas e notícias. Um em particular a atrai mais, o frio CEO e Professor Jun Muyang que todos dizem ser indiferente às mulheres. Com sua tecnologia e inteligência, Chi Lian e sua filha adotiva encontram todas as maneiras de invadir seu espaço e no processo, roubar seu coração. Mas até onde ela está disposta a ir para derreter o coração do professor cubo de gelo e manter suas concorrentes à distância? Todas aquelas mulheres no império que queriam Jun Muyang aguardavam ansiosamente por sua rejeição. Mas seria uma longa espera. Semana um..." Jun Muyang, comprei essas flores para você." Jun Muyang: "Vá embora." Ano um..."Amor, preciso de outro beijo." Chi Lian..."Vá embora." Outras obras. Transmigrando de um mundo zumbi para se tornar a esposa do rei dos mechas[em andamento] ```
1cutecat · 41.1K Views

My Friend's Father

Rencananya, Selin dan sahabatnya Maxi malam itu mau menginap di rumahnya Lucian, bersama Aria (pacarnya Lucian) dan juga Dylan (sahabatnya Lucian) untuk mengerjakan tugas kelompok dari kampus. Mereka sudah kenal Lucian dari semester pertama, tetapi memang tak pernah main ke rumahnya. Hanya saja, mereka tahu bahwa ibunya Lucian sudah lama meninggal dan ia diurus oleh ayahnya seorang. Mereka juga sudah pernah melihat foto ayahnya Lucian, tetapi hanya sebatas selfie. Itu pun foto berdua dengan Lucian. Nah, hari itu mereka sepakat untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah Lucian karena infonya, ayahnya Lucian akan kembali besok malam karena masih berada dalam perjalanan bisnis ke luar negeri. Jadi, ketika Selin menumpang mandi di dalam salah satu kamar mandi tamu rumahnya Lucian, Selin benar-benar tak berekspektasi bahwa dia akan melihat wujud ayahnya Lucian yang ternyata bertubuh tinggi dan kekar itu tengah berdiri di depannya, hanya memakai boxer dan membawa handuk, sedikit terkejut karena melihat Selin keluar dari kamar mandi tamunya. Orang yang seharusnya kembali besok malam, mengapa bisa ada di sini?! Lagi pula, buat apa mandi di kamar mandi tamu?! Tapi....sialan. Selin baru sadar bahwa dirinya saat ini hanya memakai handuk! "Astaga! Astaga ya Tuhan, maaf, Om!" teriak Selin sembari berlari terbirit-birit ke luar kamar. Sial, ini luar biasa memalukan! Saat Selin sudah mulai tenang, Selin berjalan di koridor seraya membatin. Bukannya Selin mau berpikiran mesum, tetapi astaga, itu betulan ayahnya Lucian? Ya Tuhan, seksi sekali. Pria dewasa yang matang. Gagah...dan...punyanya juga terlihat besar di boxer itu- -eh, sebentar. Baju ganti Selin ketinggalan di kamar tamu tadi!
jihanvelia · 960 Views

Ingin Selalu Bersamamu

Pria bersetelan formal menjeda langkah, memandang isi kamar putranya. Berantakan. "Tidak biasanya kamar kamu seperti ini, apa yang terjadi sampai hati mengobrak-abrik barang-barang?" tanyanya. Rakha menoleh sendu ke ambang pintu dengan perasaan hancur berkeping." "Papa sudah pulang," Rakha menggumam pelan. Miko melangkahi bantal tergeletak di sisi pintu, memindahkan gulungan selimut ke tempat tidur dan banyak lagi kegiatan dilakukannya membereskan kamar. "Belajarlah menjadi lelaki dewasa. Jangan melampiaskan emosi ke benda-benda di sekitar, ini mencerminkan sikap kekanak-kanakan," tegur Miko. "Papa tidak tahu alasan aku marah," lirih Rakha. Selesai merapikan isi kamar, Miko duduk di sofa. "Kemari. Ada sesuatu penting ingin Papa bicarakan," ucap Miko sungguh-sungguh. Rakha menolak bangkit. "Prihal bisnis lagi? Aku tidak semangat diskusi lain kali saja membahasnya." "Bukan. Ini tentang perjodohanmu dengan putri teman Papa," jelas Miko. "Hatiku sedang patah tidak sebaiknya Papa menghibur aku dengan gurauan atau lelucon, bukan menambah beban pikiranku dengan memberitahu aku hendak dijodohkan," miris Rakha. Miko merogoh saku jas kantornya, beranjak mendekat dan menyodorkan sebuah foto kehadapan Rakha. "Perhatikan baik-baik. Dia yang akan menjadi istrimu," kata Miko. Rakha mengambil foto tersebut, menatap datar gambar perempuan berwajah anggun yang tengah tersenyum lembut. "Armala satu-satunya putri tunggal Adinata dan Farah. Kamu dan dia sama-sama anak pertama bedanya kamu memiliki adik. Armala tidak. Kalian dijodohkan tanpa sepengetahuan Mama dan adikmu agar pernikahan kalian berjalan lancar tanpa hambatan," terang Miko. "Papa tidak ada bedanya dengan Mama dan Luna, mengatur aku sesuka hati," sedih Rakha. "Berhenti protes. Terima pilihan Papa. Jika Aqeela mencintai kamu mana mungkin dia meninggalkanmu untuk Fattah. Jika Aqeela tulus mencintai, seratus lelaki yang datang menawarkan cinta sudah pasti ditolak demi menjaga perasaanmu. Tetapi kenyataannya Aqeela tidak menolak Fattah," sambung Miko. "Dari mana Papa tahu Aqeela mengkhianati Aku? Apa mungkin dibalik kandasnya percintaanku ada campur tangan—" "Menuduh Papa?" sela Miko. "Aku tidak menuduh hanya saja terasa janggal di saat hubunganku dan Aqeela rusak, Papa mengungkapkan perjodohan ini seperti jauh hari sudah direncakanan tapi kalau Papa tidak terlibat dalam hal ini dari mana Papa mengetahui semuanya?" terheran Rakha. "Dimas memberitahu segalanya," jawab Miko. Rakha merosotkan bahu, usaha menyembunyikan masalah dari Papa berakhir percuma karena Dimas suka rela membocorkannya. "Selama ini kamu memberikan yang terbaik kepada Aqeela, tidak perlu menyesal ditinggal pergi. Tidak ada gunanya meratapi kepergian cinta. kamu pantas hidup bahagia, membuka lembaran baru dengan Armala," lanjut Miko. Rakha mengusap air mata, mengangguk siap menjalani kehidupan baru bersama Armala.
Penabiru · 8.6K Views

Rebirth: Stockpiling resources throughout the Apocalypse

[Post-apocalyptic + System Space + Stockpiling + Base Building + Strong Female Lead + Reverse Harem + Not a Mary Sue] Who says a five-year-old can only be a burden? Yun Xiaoxiao, a formidable survivor in the post-apocalyptic world, is reborn six days before the apocalypse hits. Unloved by both parents and unwanted after their divorce, she decides to take matters into her own hands. At just five years old, she goes on a rampage. She empties out her father’s supermarkets and 4S car dealerships, landing him in the hospital. Armed with a super system in a world ravaged by zombies, extreme temperatures, and acid rain, she hoards enough supplies to last several lifetimes. She becomes a base-building maniac, constructing the strongest fortress in the post-apocalyptic world. Sunny Boy Next Door: “Little one, want big brother to sing you a lullaby?” Unlucky Bandit: “Kid, what do you want? I’ll get it for you.” Cool Big Brother: “Don’t be afraid. I’m here.” Yandere Hottie: “Little one, call me big brother and I’ll kill them all for you. How about that?” Hot-Tempered Brawler: “Shorty, who’s bullying you? I’ll beat them to death!” … Yun Xiaoxiao hastily raises her hand, “Stop, stop! I can take on ten at once!” “Whoever dares to bully me, I’ll finish them off myself!” (This story has no romantic pairings. Readers who mind this, please be cautious.) (The female lead appears innocent on the outside but is actually a wolf in sheep’s clothing. Her personality was shaped by the post-apocalyptic world, growing beyond the bounds of normal rules. So she’s a bit ruthless, a bit wild, a bit wicked…)
Tammie1panist · 4.5K Views

"I Kept Posting Chapters And Got Into Trouble With Male Lead"

Jiah Mi was all alone after escaping an abusive household. At the beginning of the zombie apocalypse, she saw her parents die, eaten by her zombie brother. She ran away to the scariest, most abandoned street in a haunted neighborhood named Hukon, driven by a desire for a comfortable life. While also being all alone in a ghost hotel, she decided to write novels, but little did she know how much it would change her life by meeting the male lead from her novel. ML: -"Jiah Mi, why are you playing with my feelings? I love you!" The clingy male lead looked like an abandoned crying puppy, pouting lips. Jiah Mi: -"I don't play it. It's a boring game. Now, go away." She said with a calm, cold face, avoiding him. ML: -"Do you know I hate reading, but I love reading your novels?" The male lead didn't care that she didn't want to hear him and kept bothering her, but she did like being complimented for her author work. After all, it made her a little happy every time someone said she was a good writer. ML: -"I like the main character. He is handsome." Jiah Mi: -"......" ML: -"But I don't like the female lead." Jiah Mi: -"The male lead does." She wrote her character to love the female lead from love at first sight. ML: -"That's not true. I love the author." Jiah Mi: -"....." The male lead laughed, watching the author's blushing red face and red hands, embarrassed, looking away, mad while she was trying to hold her temper. (Why is he saying stuff like this so casually?) (Did I write him to be a player?) But the male lead only had his eyes on her and confessed his feelings to the author all the time. Jiah Mi: -"God, please help me!" MESSAGE : I give credit to the artists for my cover.
YO_YUN · 1.4K Views
Related Topics
More