Terpaksa, namun harus tetap ia jalani. Beberapa hari menghabiskan waktu di tanah airnya sendiri membuatnya seolah ingin menetap lebih lama lagi. Ia masih ingin melihat orang serumpunnya, melihat keadaan serta aktivitas orang-orang di sini dan tentunya masakan khas yang selalu menagihkan bagi lidahnya. Ansel sadar, seindah apapun ia berada di negara lain tetap saja tanah kelahirannyalah yang selalu menjadi tempat pulangnya.
Andai kehidupannya di sini lebih bermakna seperti yang sekarang dialami, dia tidak mungkin akan pergi.
Andai kisah pilu tidak pernah ia dapatkan saat di sini, mungkin saja sejauh ini ia masih menetap dengan nyaman pada negara ini.
Dan andai saja dia menemukan seseorang yang bisa membuatnya tersadar akan jalan yang salah, ia yakin akan terasa menyenangkan mendapatkan seorang teman seperti itu.