"Kapan kau akan berhenti memasang wajah datarmu itu? Sebentar lagi mereka akan memotretmu."
"Terserahku, mengapa kau mengatur diriku?" sinis Rawnie.
Bora menggelengkan kepalanya. "Iya-iya terserah dirimu saja." Memang benar saat seseorang sedang cemburu emosinya mudah terpancing.
Dirinya terlihat kekanak-kanakan jika berlaku seperti itu. Namun untungnya Bora tidak memasalahkannya, dia menyadari itu memang kesalahannya. Sudah lama mereka berteman, jadi dia bisa memahami bagaimana karakter temannya itu. Dia tidak mungkin akan bertahan lama dengan sikapnya yang sekarang.
"Lihatlah dia berlaku seolah artis papan atas. Pura-pura menampilkan wajah datarnya," cerca salah satu anggota lighting di sana.
"Benar, dia pikir siapa dirinya yang sekarang. Aku yakin pak Mahen memilih dirinya hanya karena wajah yang sok cantik itu."