"Hora! Ikemen da."
"Kau benar. Siapa namanya?"
"Aku tidak tahu."
"Dia sekolah di mana?"
"Saa naa. Dia tampan sekali, seperti idol saja."
"Kyaaa …."
Karen mendesis saat mendengar para gadis sekolah menengah atas sedang membicarakan seorang lelaki berwajah tampan yang sedang berjalan melewati mereka. Karen ikut berhenti melangkah untuk memperhatikan setampan apa lelaki yang dimaksud para gadis itu. Saat lelaki tersebut berjalan melewati dia, Karen sempat tertegun. Dia terkejut melihat betapa tampannya lelaki itu. Karen sampai tak berhenti memandangi membuat dia kegelian sendiri saat tersadar bahwa dia terkesima. "Kusso! Aku malah menjadi seperti gadis centil itu," gumamnya. Karen menggelengkan kepala lalu meninggalkan pusat perbelanjaan yang ada di tengah kota.
