"Berhentilah bersikap egois! Keegoisan dan ambisimu yang naif itu tidak akan merubah apapun. Kau tidak akan pernah keluar dari masalah yang kau hadapi. Jujur saja aku tidak tahu bagaimana perasaanmu, tapi, tinjuanmu kali ini seakan-akan memberitahuku isi hatimu saat ini. Marah, kecewa, kesal, dan sedih, semua itu bukan tertuju padaku, melainkan kepada dirimu sendiri dan kau mencoba menyangkalnya."
Aku terdiam saat aku merasakan kepalan tangan yang kini tengah ku genggam melemah secara perlahan. Walaupun masih terasa kencang, tetapi dapat aku rasakan.
"Ja-jangan sok tahu!" sangkalnya dengan suara serak. Ia tetap menatapku tajam walau matanya mulai memerah.