Di tengah pertarungan yang sengit, Hiroomi berkata, "Aku tak berniat untuk melawanmu. Kau berbeda dari kakakmu dan anggota yang lainnya. Aku pernah merasakan bagaimana kekuatan kalian saat itu."
"Cih! Jangan banyak bicara! Fokuslah! Kau ini lemah, kau bisa mati di tanganku," balas Likiya.
"Aku bersedia mati di tanganmu dengan percuma dan membantumu mempercepat urusan kalian di negara ini." Seketika saja Likiya berhenti menyerang lalu menjauhi Hiroomi setelah mendengar penawarannya. Dia menatap lelaki itu dengan tatapan tidak percaya. Mama mungkin sang Big Leader of City akan membantu Brave Wolf menyelesaikan misi mereka di negara ini. Dengan cepat, Likiya menggelengkan kepala mencoba untuk menghilangkan rasa kepercayaan kepada Hiroomi. Dia tidak ingin mengkhianati sang kakak hanya karena omong kosong lelaki itu.
"What the fuck?"