"Baiklah. Apa alasanmu menyatakan perang?" tanya Takahiro. Cih! Rupanya ia mencoba bersabar di hadapan orang-orang di sekitarnya.
"Kau sangat tahu apa alasanku. Kau sudah mendengarnya dari anak-anak buahmu itu, bukan?" jawabku sambil menaikkan sebelah alisku. Mencoba membuatnya tambah kesal. Dengan begitu mungkin ia akan murka, menghajarku, lalu melepaskanku. Ya, itu hanyalah kemungkinan kecil. Kemungkinan yang lain ialah dia akan murka, menghajarku lalu membunuhku.