"Fuzakenna!" teriak Naoto. Kazuma pun menoleh. "Aku mengalahkan lelaki itu bukan karena kekuatanku. Aku tahu aku lemah, bahkan sangat lemah dari seekor semut. Aku mencoba menjadi kuat hari demi hari, semua pelatihan yang rumit sudah ku jalani. Lalu apa yang kurang dariku? Kepalan tanganku? Riku bilang jika aku bertambah kuat, nyatanya sama sekali tidak. Hh! Aku seperti seorang pecundang yang terus menerus berusaha menjadi kuat, padahal aku memanglah lemah," lanjut Naoto dengan suara rendah. Dia menunduk seperti menyesali sesuatu. Riku menghela nafas lalu bangkit dari duduknya dan menghampiri lelaki itu.