Aku terduduk di ranjang dengan nafas yang memburu. Huh! Sialan! Ya, tadi aku melarikan diri dari rumah sakit. Aku terpaksa masih melakukan pengedaran narkoba, jika tidak, bagaimana cara aku akan membayar biaya rumah sakit? Maka dari itu, sekali lagi, aku terpaksa melakukannya. Walaupun beberapa menit yang lalu Ryuzaki memarahiku, tapi hal itu tak membuatku harus benar-benar menurutinya. Bagaimanapun juga aku harus tetap bekerja dan membantu ayahku. Dia tidak akan tahu jika dia tak berada di posisiku. Yang bisa lelaki itu lakukan hanyalah memarahiku seakan-akan ia adalah manusia paling benar. Argh! Kesalnya! Walau sekesal apapun, Ryuzaki tetaplah sahabatku. Aku yakin dia akan membantuku untuk membiayai rehabilitasi serta penginapan di rumah sakit.