"Omaera, yamero yo!" Hirasaki yang mencoba melerai keduanya pun hanya bisa menahan emosi. Ia tak ingin ikut-ikutan dalam pertengkaran ini.
Tiba-tiba saja handphone Hiroomi berdering. Bukan handphone utama miliknya tetapi handphone khusus rencana ini. Hiroomi pun mengangkat sambungan telepon dari Ryusei.
"Nani yo?" tanya Hiroomi dengan nada ketus.
"Apakah kau mendapatkan sebuah video dari email tidak dikenal?" Tatapan tajam yang dipancarkan Hiroomi kini meredup bersamaan dengan ia mengernyitkan dahi.
"Ah! Aku mendapatkannya."
"Aku dan Naoto juga mendapatkannya. Apakah dia salah satu anggotamu? Naoto bilang jika dia anggotamu dan aku pernah melihatnya."
"Kau bersama Naoto?"
"Ya." Tiba-tiba Ryu dan anggota yang lain datang. Dengan cepat Hiroomi masuk ke dalam toilet markas. Ia tak ingin anggota lain tahu jika dirinya tengah mengobrol dengan para leader. Bisa gawat jika mereka mengetahuinya. Lagi pula toilet ini lumayan kedap suara.