Lelaki itu masuk ke dalam sebuah gang sempit. Gang yang dipenuhi oleh sampah dan barang tak terpakai. Ia berjalan terus ke dalam hingga berhenti di ujung gang. Kepalanya mengarah ke kiri dan kanan, menandakan jika dirinya tengah mengawasi sesuatu. Ya, sepertinya dirinya sengaja mengambil jalan kecil ini untuk dijadikan jalan pintasnya menuju ke seberang bangunan-bangunan ini. Lelaki itu pun berjalan ke arah kanan, berhenti di sebuah rumah kosong. Taiki dan Riku masuk mengendap-endap ke dalam sana, mencoba melihat apa yang akan dilakukan lelaki itu.
"How are things in there, Daddy? Is there any progress?" Ia ternyata tengah menelepon seseorang yang ia panggil 'Daddy'.
"Apakah dia menelepon ayahnya?" tanya Riku. Taiki yang sama sekali tidak mengerti apa yang diucapkan lelaki itu hanya bisa memperhatikan.