Samar-samar aku mendengar suara wanita yang sudah tak asing lagi di telinga. Ia datang berteriak memanggil namaku dengan lantang. Ya, dia Saartje, sahabatku yang sangat aku rindukan. Aku memeluknya sangat erat, hal yang sama ia lakukan kepadaku. Tak lama ku lihat Theo datang, ia memeluk Diederick.
"Halo Holland! Apa kabarmu?" tanya Saartje kepada Holland yang terlihat lesu dengan mata yang sayu. Sepertinya ia masih mengantuk.
"Aku sedang mengantuk, Nyonya!" Jawaban Holland membuat Saartje dan Theo tertawa, lalu mereka meminta kami untuk masuk ke rumah. Mereka mempersilahkan kami duduk.