Ya, Royana telah dipersiapkan sejak usia muda untuk mengisi posisi ibunya sebagai Ratu Bayangan dan dia membenci setiap saat. Mengapa dia harus mengakui setiap keburukan di dunia? Mengapa menjadi tugasnya untuk berburu mayat hidup di jalanan ketika semua orang harus hidup dalam ketidaktahuan yang membahagiakan tentang hal-hal seperti itu? Itu tidak adil!
Cengkeraman Royana memutar pegangan plastik koper.
Betapa egoisnya dia selama ini. Anak yang cengeng.
Dan keegoisannya telah merenggut nyawa teman-temannya.
Dengan gumpalan yang bersarang di tenggorokannya, Royana melihat perpustakaan di depan, tiang-tiangnya yang besar seolah mengumumkan kepulangannya.
Setelah Vegas, dia menghabiskan satu tahun pelatihan untuk membalas.
Enam bulan mengasah keterampilannya di lapangan, bersiap untuk melakukan perjalanan kembali ke Amerika, kali ini ke Pantai Timur. Satu setengah tahun lagi di New York, gagal melakukan balas dendam yang pernah dia jalani.
