"Lihatlah dia. Tiba-tiba kembali menjadi begitu mulia." Kebencian raja sangat terasa. "Syukurlah ramalan itu telah berubah dengan sendirinya. dewan initidak akan pernah bertahan di bawah kepemimpinannya yang lemah."
"Kau lebih kuat dari siapa pun yang pernah kukenal," bisik Jenny, mendorong untuk berbicara tepat di telinga Jhon. "Jhon. Sekarang atau tidak sama sekali."
Mereka mengunci mata sebentar dan dia mencoba yang terbaik untuk mengomunikasikan kepercayaan totalnya padanya. Betapa kokohnya batu itu. Betapa dia mencintainya. Dia pasti menerjemahkan tatapannya dengan benar, karena dia menarik napas gemetar dan memejamkan mata, seolah-olah meresapi kata-katanya sedalam yang dia bisa.
Ketika dia membukanya lagi, mereka bersinar seperti zamrud.
Padahal beberapa menit yang lalu, dia pucat, nyaris tidak bisa berdiri, dia menyerupai seorang pejuang yang gigih sekarang. Garang. Tak terkalahkan.
