Chereads / ARTI CINTA / Chapter 130 - BAB 130

Chapter 130 - BAB 130

Izin diberikan, Tailer menjentikkan jarinya ke tanah untuk dibeli, untuk diungkit, dan dia menunggangi tubuh Mary yang rela. Dia terus mengatupkan bibirnya rapat-rapat, sebuah penghalang untuk mengingatkannya akan konsekuensi meminum darahnya. Dan dia malah memusatkan perhatian pada salurannya yang sangat sempit, betapa panasnya dia berlari di antara pahanya. Dengan minat obsesif, dia mengamati lengkungan tenggorokannya, bekas gigitan yang ditinggalkannya di bibir bawahnya. Dia mendengarkan nyanyian isak tangis dari namanya dan menghafalnya, menuliskannya di kesadarannya untuk tetap tinggal selama dia hidup.

"Peri kecil yang bersemangat," dia mengerang ketika dia mengepalkan penisnya, tanda-tanda klimaksnya sudah mulai terlihat. Letusan yang semakin dekat, jenis yang dia dambakan melampaui kata-kata, membuat napasnya terengah-engah, tangannya menarik dan mendorong bahunya. "Kau hampir sampai, bukan? Mengelusku dari dalam, berulang-ulang. Ketat. Memintanya… Yesus."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS