"Kita beneran mau ke Paris, Vin?" tanya Geisha antusias saat mereka tiba di kamar.
"Enggak," jelas Kavin dengan mata tajamnya.
"Yah kenapa, aku kan belum pernah ke sana. Aku mau lihat Eiffel, pasti di sana indah banget kan," ujar Geisha dengan berbinar.
"Aku nggak suka ke sana, buang-buang waktu."
Terlihat Geisha memanyunkan bibirnya. Dia sudah mengira jika mereka akan benar-benar pergi ke sana, sesuai perintah Mahendra tadi. Namun Kavin memang tidak ada mood untuk ke sana. Untuk apa dia berbulan madu sedangkan ini hanya lah pernikahan sandiwara.
Geisha melangkah mendekati Kavin yang duduk di kasur. Namun Geisha tetap menjaga jarak.
"Memang kenapa sih, Papi kan menyuruh kita buat ke sana. Enggak ada salahnya kan kita ke sana, Vin?"
"Papi menyuruh kita ke sana untuk bulan madu." Kavin menepuk kasur dengan wajah genit. "Bagaimana kalau kita bulan madu di sini aja dulu, biar Papi dapat cucu lebih cepat."
"Apa!"