Kemudian Kavin berusaha lagi membuka pintu, dia mengerahkan semua tenaganya. Kavin bingung kenapa pintu ini bisa tertutup rapat seperti ini, padahal tidak lah terkunci. Bagaimana bisa bangunan Wijaya Company yang tentu menggunakan bahan terbaik bisa seperti ini.
Terlihat tangan Kavin memerah karena memaksakan pintu yang tidak bergeming. Lalu Dia meninju pintu kaca yang sangat tebal itu hingga tangannya yang mengepal berdarah.
Geisha yang melihat itu sontak menghentikan aksi Kavin, dia menjadi khawatir pada Kavin yang tampak kecewa.
Geisha menghentikan aksi Kavin yang meninju pintu, dia memegangi tangan Kavin yang berdarah. Geisha tampak merasa bersalah karena sudah menyalahkan Kavin, tentu Kavin juga tidak ingin semua ini terjadi. Mereka terkunci di balkon.