Trian dan Sunny berjalan di koridor rumah sakit menuju ruang rawat Ziel. Mereka terus berjalan hingga nampak di depan ruangan rawat Ziel terdapat Mona yang sedang duduk menunggu di kursi yang ada di koridor tersebut.
"Mona, sedang apa kau di sini?" tanya Trian pada Mona.
Mona tidak menjawab karena tatapan sedihnya saat memandang wajah Trian membuat bibirnya membisu.
'Apa aku akan percaya dengan kenyataan pahit ini kalau kau sudah menghianati pertuangan kita, Trian?' Mona berucap dalam hatinya.
Ctik Ctik Ctik
Trian menjentikkan jarinya di depan wajah Mona yang saat ini jelas sekali melamunkan sesuatu.
"Hei, Mona… kenapa kau malah melamun? Aku bertanya padamu sedang apa duduk di sini?" tanya Trian lagi.
"Ah… aku mengantarkan bibi dan paman ke sini untuk menjenguk Ziel. Mereka berdua di kamar Ziel, masuklah!" jawab Mona lemas.
"Lalu kenapa kau hanya duduk di sini? Kenapa tidak ikut ke dalam saja?" Trian bertanya lagi.