Cherry bergegas sambil membawa Sunny masuk ke gedung rumah sakit setelah memarkirkan mobil atasannya tersebut.
Dan saat dirinya dan Sunny sudah berada di koridor depan ruang operasi, keduanya terperangah dengan pemandangan mengagetkan mereka.
Plak!
Trian menampar wajah sang kakak dan mengguncang tubuh kakaknya berulang sambil berteriak.
"Apa kau tetap ingin bersikap bodoh saat ini, Hah?!"
"Jika kau sehancur ini lalu bagaimana dengan Mayang yang sekarang masih belum bangun?!"
"Ingatlah Mayang dan puterimu, Kak! Ingat Ziel dan Sunny! Tetaplah kuat dan tegar, Kak! Semua orang membutuhkanmu! Kita akan saling menguatkan, Kak! Kumohon jangan memanjangkan ketakutanmu, Kak!"
Trian meluapkan emosinya sendiri pada Bian, kakaknya sendiri.
Tangan Sunny yang awalnya masih berada di genggaman Cherry, langsung melepaskan pegangan itu dan kemudian berlari menuju sosok ayahnya.
'Pria hebat seperti Biantara Hendana bisa selemah ini saat mengkhawatirkan keadaan istrinya,'