"Aku tidak bisa memberikanmu jawaban sekarang. Biarkan aku memikirkan apa yang kau katakan dan yang kau minta dariku,"
"Selain keterkejutanku melihatmu ada di hadapanku dengan penampilan dan identitas yang berubah, kau juga baru saja mengatakan persepsimu sebagai orang lain yang pernah dekat dengan keluarga Heldana dengan anggapan yang berbeda denganku, sekalipun apa yang kau katakan itu benar,"
"Kuharap kau mengerti. Aku akan pergi!"
Mona mengatakan apa yang ada di pikirannnya saat ini dengan tegas.
"Bolehkah aku ikut denganmu, Mona? Aku sangat ingin bertemu dengan Qiara…" tanya Helena dengan nada memelas sembari menggapai tangan Mona tepat sebelum Mona membalikkan tubuhnya.
Nampak sekali keraguan di wajah Mona dengan tindakan yang dilakukan Helena secara spontan ini. Apalagi saat nama Qiara disebut, naluri seorang wanita yang penyayang di dada Mona tergugah.