"Dyra," panggil Dilan sambil mengetuk pintu kamar sahabatnya. Meski ayahanda mengatakan akan berbicara dengan dua wanita yang disayanginya, namun hatinya belum lega jika belum menuntaskan permasalahan yang terjadi. "Dyra, keluarlah Dyra."
Cklek.
Dyra membuka pintu dan menampakkan dirinya yang kusut dan wajahnya yang sembab. Dari dalam kamar Dyra, ibunda juga muncul dan keluar dari kamar.
"Ibunda, aku mohon restu menikah," ucap Dilan sendu. "Maafkan aku karena memberikan pemberitahuan penting ini secara mendadak. Aku tidak bermaksud mengabaikan ibunda."
Ibunda menghela nafas panjang. "Kamu sudah dewasa, Dilan. Asal kamu bisa bertanggung jawab atas semua keputusanmu, ibunda akan merestuimu."
"Terima kasih, ibunda."
"Dimana istrimu sekarang?"
"Diandra ada di ruang duduk ditemani ayahanda. Aku kemari karena ingin bicara empat mata dengan Dyra."