"Mau sampai kapan kamu memandangiku, Darcy?" tanya Joshua yang sedang mengobati luka di sudut bibirnya. "Kamu sudah sering melihat wajah tampanku ini," imbuhnya dengan wajah sedikit memerah malu dibawah tatapan gadis yang disukainya.
Dengan menggeleng-gelengkan kepala, Darcy menggumam lirih, "Aku masih belum mempercayai mataku jika selama ini baymax kesayanganku adalah.. kamu?! Kenapa kamu membohongiku?"
"Aku sama sekali tidak bermaksud untuk membohongimu. Hanya saja kita berdua sudah nyaman satu sama lain, menjadi teman akrab antara Darcy dan baymax. Karena itulah kubiarkan begitu saja," jawab Joshua sambil mengusap tengkuknya. "Sebenarnya, sebelum aku bertemu denganmu di taman hiburan sebagai baymax atau bertemu di kafe sebagai Joshua, aku.. aku sudah memperhatikanmu ketika beberapa kali aku mengantarkan papaku ke rumahmu untuk bekerja."
"Benarkah?" ucap Darcy sambil mengingat-ingat kapan dirinya pernah melihat Joshua berada di rumahnya. "Tapi aku tidak pernah melihatmu."