Chereads / Candu cinta / Chapter 27 - Sarapan bersama

Chapter 27 - Sarapan bersama

"Enggak ini nanti Bapak kamu kalau sudah bangun pasti nyariin kopi juga karena Ibu tadi pas kita mau berangkat Ibu belum menyiapkan kopi, Bapak kamu Biasanya sih kalau bangun tidur tuh langsung nyariin kopi gitu, ya sudah ayo kalau gitu kita pulang saja kan sudah enakan badannya jadi kita bisa langsung pulang saja jangan lupa botolnya ya, jalannya pelan-pelan saja tidak usah joging lagi," ujar Ibunya itu kepada anak gadisnya.

"Iya Bu ayo kita pulang kita juga udah enggak sabar pengen mandi nih biar segar kan habis olahraga kalau mandi rasanya tuh enak banget segar banget rasanya," ucap anak gadisnya itu kepada Ibunya.

Beberapa menit kemudian mereka sampai ke rumahnya an Citra pun bergegas untuk membersihkan badannya, ketika Citra dan Ibunya

masuk kedalam rumahnya, tiba-tiba

Bapaknya pun memanggil Citra.

"Citra ... wis tumben kok sudah berkeringat jam segini tumben banget sama olahraga, siapa yang nyuruh kamu? Ibu ya pasti soalnya Bapak dari tadi nyariin Ibu nggak ada lho di dapur," ucap Bapaknya itu kepada Citra.

"Iya Pak tadi ibu panggil aku pagi-pagi dan menyuruh aku untuk olahraga karena kan aku habis sakit Pak jadi kalau dibikin olahraga kan jadi enak segar bugar, Gitu Pak jadi ini habis olahraga Pak ini Citra mau membersihkan badan dulu nanti kita sarapan sama-sama ya, tapi Ibu belum masak hehehe," ucap Citra kepada Bapaknya.

"Iya nih Ibu gimana sih? Kok malah belum masak malah ngajak anaknya olahraga Bapak nggak diurusin dirumah malah ditinggal," ucap Bapaknya itu kepada Ibu Citra.

"Ini sebenarnya tadi bukannya lupa sama Bapak atau tidak memasakkan Bapak tapi Ibu tadi berpikir karena Bapak belum bangun dan Citra harus olahraga, supaya badan Citra juga segar dan bugar gitu Pak," ucap Ibunya itu.

"Ya harusnya Bapak juga diajakin dong Bu olahraganya supaya Bapak juga sehat nih Bapak juga pengen lari-lari sama anak dan istri Bapak hehehe," ucap Bapaknya itu.

"Tuh kan Bu Bapak pengen juga tadi kita sudah bilang lah sama Ibu harusnya Bapak juga diajakin gitu," ujar Citra.

"Ya memang Ibu kamu selalu tidak ingin mengajak Bapak Hahaha," ucap itu kepada Citra.

"Bapak ngomongnya sudah kemana-mana nanti ya sudah Ibu mau menyiapkan makanan dulu mau masak kamu cepat mandi sana, Citra nanti kalau sudah selesai memasak kita makan bersama-sama ya nak, " ujar Ibunya itu kepada Bapak dan Citra.

"Akhirnya Citra ke kamarnya dan pergi mengambil handuk untuk mandi sementara itu Ibu pergi ke dapur dan memasak untuk Citra dan Bapaknya itu.

Setelah 20 menit Citra pun keluar dari kamar mandi dengan membasuh rambutnya menggunakan handuk.

"Segar juga rasanya uhh memang enak ya kalau pagi-pagi itu olahraga berkah pas pulang langsung mandi uh rasanya segar banget," ujar Citra dengan pelan.

"Nah gimana enakan habis olahraga terus mandi jadi segarkan tuh kamu kelamaan di dalam kamar mandi Ibu saja yang menggoreng ikan dan memasak sayur sampai sudah selesai, kamu baru keluar dari kamar mandi rasanya segar tidak? sudah mandi setelah olahraga gitu," ucap kepada Citra.

"Ya ampun Bu benar-benar segar aku baru kali ini loh, Bu mandi setelah olahraga seperti ini rasanya memang mantap hahaha," ujar Citra.

"Iya makanya sekarang kalau kamu sudah tau itu enak di badan kamu sekarang sering-sering olahraga yah nak walaupun tidak pagi itu tidak apa-apa, toh olahraga itu tidak harus pagi sore pun juga bisa, jadi kita enak setelah itu badannya kita menjadi segar bugar nah setelah mandi kamu siap-siap ya kita makan sarapan sama sama dengan Bapak juga Bapak Kayaknya sudah lapar banget itu hahaha," ucap Ibunya itu kepada Citra.

"Ya sudah kalau seperti itu Bu Citra mau ke kamar dulu mau siap-siap ganti pakaian juga habis ini aku nyusul Bapak sama Ibu deh di meja makan ya, ya sudah Bu ya Citra mau ganti baju dulu jangan dulu makan ya Bu kita sama-sama sarapannya Oke hehehe," ucap gadis cantik itu.

"Ya sudah ya kalau begitu Ibu mau ke sana dulu untuk menyiapkan piring-piring nya jangan lupa kamu nanti panggil Bapak ya Bapak ada di depan teras rumah itu," ucap Ibunya itu kepada Citra.

Citra pun bergegas untuk ke kamarnya dan mengganti pakaiannya dan bersiap-siap untuk sarapan dengan Bapak dan Ibunya.

"Ganti baju dulu supaya enak dan hari ini aku berjanji tidak akan telat telat makan lagi aku takut gara-gara kemarin aku sakit semuanya jadi panik," ucap Citra dengan pelan.

Ketika itu Ibunya menyiapkan segala sesuatu untuk sarapan di dapur dan tiba-tiba Ibunya memikirkan sesuatu.

Sebenarnya siapa seorang pemuda yang dicintai oleh anak gadisnya itu ibunya sangat sangat penasaran karena selama ini Citra tidak pernah berbicara tentang perasaan kepada Ibunya tetapi saat ini berbeda.

"sebenarnya siapa sih yang Citra suka kok aku jadi penasaran ya sejak kapan sih dia main-main perasaan padahal selama ini dia selalu fokus ke hobi dan keluarganya sedangkan banyak para pemuda yang datang ke rumah dia selalu menolaknya," batin Ibunya itu.

Ibunya selalu bertanya-tanya dan ingin tau sebenarnya siapa pemuda yang dimaksud oleh anak gadisnya itu, sementara itu citra sudah selesai mengganti pakaiannya dan bergegas ke depan teras untuk memanggil Bapaknya untuk sarapan bersama dia dan Ibunya.

"Pak itu Ibu sudah selesai memasak dan Citra juga sudah selesai mandi ayo kita sarapan Pak Citra tau kok kalau Bapak sudah lapar sejak tadi hehehe," ucap Citra.

"Wah cepet banget Ibu memasak sepertinya Ibumu laju deh kalau masak, kayaknya Bapak barusan kesini tapi sudah selesai saja kamu juga cepet banget sih mandinya," ujar Bapaknya Citra kepada Citra.

"Ya ampun Bapak cepat gimana sih udah mau 1 jam loh Ibu memasak dan aku juga mandi Bapak saja yang dari tadi bukan di sini namanya Bapak mikirin apa sih Pak atau Bapak lagi mikirin banyak ya?" tanya Citra kepada Bapaknya itu.

"Tidak Citraa Bapak cuman memikirkan bagaimana nasib mu kedepannya soalnya kamu selama ini tidak pernah membawa seorang lelaki pun untuk dikenakan kepada bapak dan Ibu, sedangkan para pemuda desa datang ke sini pun kamu selalu menolaknya Sampai kapan seperti itu citra? apakah kamu tidak ingin menikah," ucap Bapaknya itu kepada Citra.

"Allah kenapa sih Pak kok tiba-tiba bicara seperti itu," ucap Citra.

Citra kaget ketika itu karena tidak pernah Bapaknya berbicara seperti itu, tapi kali ini beliau berbicara tentang pernikahan di depan Citra dan menginginkan Citra segera menikah karena usia Citra sudah boleh untuk menikah.

"Mengapa dengan Bapak sih kok tiba-tiba Bapak ingin aku menikah benar sih aku tidak pernah menerima semua lamaran para pemuda di desa ini, apa Bapak sudah ingin menerima cucu?" batin," Citra.

Citra masih bingung dengan perkataan Bapaknya itu karena menginginkan dirinya untuk menikah sedangkan Citra tidak dekat oleh siapapun dan Belum ada rencana untuk menikah, dekat sama lelaki pun tidak apalagi membahas tentang pernikahan.

"Kok kamu malah kayak bingung gitu sih Citra Bapak bicara seperti ini memangnya kamu belum ada pemuda pilihan kamu gitu untuk kamu jadikan suami? ingat ya Citra Bapak dan Ibu itu sudah mulai tua dan kamu belum juga menikah, Bapak ingin lihat kamu mempunyai anak dan Bapak juga ingin menggendong cucu seperti tetangga-tetangga," ujar Bapaknya itu kepada Citra.

"Pak kok malah bahas tentang pernikahan sih Pak kan Bapak tau sendiri aku orangnya seperti apa, sedangkan para pemuda banyak yang aku tolak Pak kok tiba-tiba Bapak membicarakan tentang pernikahan apalagi Bapak ingin menimang cucu," ujar Citra.

Bersambung