Terlihat Yusuf tersenyum dan nampak di wajah Yusuf saat mendengar Citra berbicara seperti itu membuat Yusuf tersenyum.
"Gak jelas banget sih, apa juga senyum-senyum," ucap Citra kepada Yusuf.
"Eh eh eh tuh kan siapa juga yang senyum ke kamu ya tuh kan mulai pede an ih," ketus Yusuf sambil berjalan mengarah ke tempat yang listriknya konslet.
Citra tertunduk malu dan sambil berjalan mengarahkan Yusuf ke tempat di mana listriknya konslet dan Bapak Ibu Citra dan Paman Yusuf sudah menunggu karena alat yang di gunakan ada apa Yusuf semua.
"Ya ampun kok lama sih Suf, ini kasian Bapak sama Ibunya Citra menunggu, ini harus cepat di perbaiki supaya cepat selesai dan mereka tidak cemas," kata Pamannya itu.
"Iya Paman, ayo kita cek yang mana yang bermasalah karena lampu yang bagian samping itu tidak padam," ujar Yusuf kepada Pamannya.
Yusuf dan paman nya pun meneliti dan membongkar semua nya dan melihat apa sebenarnya yang menjadikan listrik di rumah Citra sampai konslet.
Tidak memakan waktu lama Yusuf menemukan kerusakan yang menyebabkan ke konsletan listrik di rumah Citra dan memperbaikinya dengan pamannya.
"Gimana sudah dapat di perbaiki malam ini atau di lanjut besok," kata Bapak Citra yang menanyakan perbaikan itu kepada Paman Yusuf.
"Kamu tenang saja Yusuf bisa memperbaiki ini sekarang juga dia juga sudah ahli sih dalam bidang begini, semoga saja cepat bisa di perbaiki ya," ucap Paman Yusuf yang masih dengan alat di tangannya.
"Ooh si Yusuf biasa sudah dengan pekerjaan begini ya, wih keren ya sudah bisa benerin yang super ribet begini loh," ucap Ibunya Citra kepada Yusuf.
"Yaelah padahal biasa aja ya ampun," gumam Citra dengan pelan.
"Sudah biasa Bu, aku agak mengerti soal beginan karena sering banget pas di luar kota liat teman-teman bongkar membongkar ehh malah jadi ikutan bisa Bu alhamdulillah," ucap Yusuf kepada Ibunya.
"Yusuf ...!!" ujar Citra dengan nada yang keras.
"Eh kenapa sih Citra? Memangnya sebelum nya kamu sudah kenal ya sama nak Yusuf? Atau gimana jelasin lah kamu sampek manggil dia begitu," ketus Ibunya kepada Citra yang nampak malu dan menunduk.
"Sebenarnya ya belum kenal sih Bu tapi gak tau kenapa si Yusuf orang nya rese banget," ucap Citra.
"Lah aku rese ngapain bukannya dari tadi aku di sini memperbaiki ini yang rusak ya, aduh mba Citra bisa aja deh bercandanya, mau ngelawak apa gimana," ucap Yusuf kepada Citra dengan tersenyum kecil di bibirnya.
"Lah kok malah debat sih kalian ada apasih sebenarnya, dan kalian kenal dimana, setau Ibu nak Yusuf kan sering keluar kota ya," ucap Ibunya Citra kepada Yusuf.
Mereka berdua pun saling bertatap dan bingung mau menjelaskan kepada Ibu dan Bapak dan Paman jika mereka bertemu tadi di saat mandi di sungai, mereka takut jika sampai salah berbicara.
"Lah malah tatap-tatapan gitu, ah ya udah langsung di lanjutin aja lah nak Yusuf biar cepet selesai Ibu mau istirahat soalnya ini," ucap Ibu Citra yang nampak sangat lelah.
"Hehehe iya Bu, secepatnya aku dan paman akan menyelesaikan ini dan segera menyala lampunya," ujar Yusuf.
"Tuh kan kayak caper gitu ih kenapa sih cowok rata-rata gitu sih, fiks deh yakin banget dia suka sama aku jadi dia begini nih bicara di depannya Ibu," gumam Citra dalam hati.
Citra semakin berfikir yang aneh-aneh tentang Yusuf sedangkan Yusuf tetap fokus dalam memperbaiki listrik yang konslet yang ada di rumah Citra dan tidak menghiraukan apa yang Citra bicarakan dan tetap fokus.
Tidak lama kemudian lampu di rumah Citra berhasil menyala dan Paman memanggil Bapak Citra untuk melihat dan memastikan bahwa konslet nya sudah berhasil di perbaiki.
"Bapak Citra coba liat dulu ini apa sudah boleh atau masih mau di perbaiki lagi," ucap Paman kepada Bapak Citra.
"Ya alhamdulillah kalau sudah bisa dan sudah berhasil di perbaiki saja aku sudah berterimakasih, Yusuf sudah pintar ya memperbaiki yang susah begini, " kata Bapak Citra.
"Alhamdulillah ini sudah selesai tinggal beres-beres terus Bapak bisa istirahat ya," ucap Yusuf.
Yusuf membereskan semua peralatannya dam bersiap-siap untuk pulang kerumahnya.
"Sudah selesai semua kan Suf?" tanya Pamannya kepada dirinya.
"Alhamdulillah sudah selesai semua ini Paman ini kita langsung pulang ya soalnya Yusuf juga ada yang mau di kerjakan malam ini," ucap Yusuf.
"Akhirnya sudah selesai juga biar enggak cari muka terus dia di depan Bapak Ibu," gumam Citra dengan pelan.
"Aku mendengarnya, tapi aku tidak seperti apa yang kamu fikirkan jadi jangan sama kan aku dengan pemuda-pemuda desa yang menyukai mu dan menggoda mu," ucap Yusuf sambil menata peralatannya itu.
"Ya ya ya ya sudah sana keburu malam kamu juga ada yang mau di kerjakan iya kan, harusnya kamu jangan pulang terlalu malam," kata Citra dengan menatap Yusuf.
"Kalau aku pulang nanti kamu bakalan rindu malah susah dan panjang urusannya gimana coba haha," ujar Yusuf dengan tertawa.
"Ya ampun kamu ngomong apa sih," jawab Citra kepada Yusuf.
"Ayo paman, sudah selesai ini mari kita pulang, Bapak dan Ibu Citra semuanya sudah selesai semoga tidak terjadi konslet lagi ya," ucap Yusuf kepada kedua Orangtua Citra.
"Mari kita pamit dulu ya," ucap Paman dari Yusuf itu.
"Terimakasih banyak ya, ini upah buat nak Yusuf ya, terimakasih banyak sudah membantu jadi tidak padam lagi rumah ini," ucap Ibu Citra sambil memberikan amplop ke tangan Yusuf.
"Waduh terimakasih banyak ya Bu Pak, saya dan Paman pamit dulu ya Assalamualaikum," ucap Yusuf sambil bergegas keluar dari rumah Citra.
"Walaikumsalam, hati-hati ya, " ucap Bapak Citra.
Setelah mereka pulang Ibu Citra memanggil Citra.
"Citra ..." panggil wanita tua yang melahirkan dia.
"Iya Ibu ku sayang ada apa?" tanya Citra kepada ibunya.
"Besok bangun subuh ya baru bantuin ibu mau memindahkan bunga yang ada di samping rumah ingin Ibu pindahkan ke depan dan ingin ibu tata dengan Indah," ucap Ibunya kepadanya.
"Lah tumben ibu mau memperindah rumah dengan bunga-bunga wihh jadi lebih cantik dong Bu rumah kita ya," kata Citra kepada Ibunya.
"Iya pengennya sih gitu nak, Ibu kemarin itu liat di rumah teman Ibu hasil dari dia menata bunganya ya ampun cantik banget," ucap Ibunya.
"Iya Bu besok Citra bangun pagi, ohh iya katanya Ibu mau istirahat badan Ibu tidak enakan, sekarang sudah menyala lampunya jadi enak deh Ibu jika ingin beristirahat," ucap Citra kepada Ibunya.
"Iya ya sudah kalau begitu ya, Ibu mau istirahat dulu kamu juga istirahat tidak usah main Handphone terus anak manis," ujar Ibunya kepada Citra.
"Weleh aku jadi malu kan bu, hehehe Ibu bisa saja ya sudah Bu aku mau ke kamar aku dulu deh kalau begitu ya, selamat beristirahat Ibuku sayang hehe semoga mimpi Indah yah," ucap Citra kepada Ibu tersayangnya.
Bersambung