Edward kembali menemui wanita yang sangat ia cintai. Perasaannya sedikit lega meski rasa takut masih terus menghantuinya, mengikutinya seperti bayangan. Edward duduk diam di kursi tunggu, di luar kamar rawat Chiraaz. Ia ingin melegakan napasnya terlebih dahulu sebelum menemui istrinya yang sangat ia khawatirkan.
Edward terdiam sejenak. Penampilannya sangat kacau dan tidak terurus. Perutnya berdendang, tapi sedikitpun makanan atau minuman, tidak masuk ke dalam perutnya. Hanya melewati tenggorokan dan keluar lagi bahkan setelah Edward memaksa menelannya.
Edward sudah merasa lebih baik. Banyak hal yang ingin ia bicarakan Alda Chiraaz meski Chiraaz tetap diam dan nyaman dalam tidurnya. Namun, Edward tidak berhenti berusaha untuk membangunkan Chiraaz dan membuat Chiraaz kembali dalam pelukannya.
Edward berdiri tegap. Ia membuka pintu, tali ia langsung tersentak dengan apa yang ia lihat. Sesuatu yang tidak pernah terpikirkan olehnya.
Deg! Deg! Deg!