Edward menatap tubuh Chiraaz dari balik pintu yang ada sedikit celah. Ia gelisah, ia takut, ia bingung. Rasa cemas dalam hatinya menghilangkan akal sehatnya.
Edward mendatangi dokter. Ia ingin tahu secara detail tentang keadaan Chiraaz pasca kecelakaan yang dialaminya.
Tok ... Tok ... Tok ...
"Masuk, Tuan," ucap dokter tersebut. Ia tersenyum berusaha ramah meski apa yang akan ia sampaikan belum tentu sebaik ekspresi wajahnya. "Silahkan duduk, Tuan Edward," ucapnya.
Edward menarik kursi pasrah. Ia tahu, dokter akan mengatakan tentang sesuatu yang akan membuatnya terkejut. Meski begitu, Edward berusaha kuat.
"Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Edward.
Dokter tersebut menyodorkan beberapa kertas. "Apa ini?" tanya Edward.
Edward bukan orang bodoh yang tidak tahu tentang itu. Tapi, ia bertanya karena ingin menunda waktu dari kenyataan yang akan menamparnya.
