"Tidak, bukan begitu maksudku Aletha sayang. Tapi, aku juga bingung kalau--." Zaidan ingin meneruskan ucapannya, tapi Aletha sudah berbalik pergi meninggalkannya sendirian.
"Yaa Allah, ujian apalagi ini. Tolong hambamu ini Yaa Allah," ucap Zaidan pasrah, ia menundukkan kepalanya.
Aletha masuk ke dalam kamarnya dan menangis tersedu-sedu. Ia tidak pernah menduga jika kebahagian yang sedang dirasakannya akan hilang begitu saja. Kehilangan anak untuk yang kedia kalinya membuat Aletha sangat drop. Apalagi setelah tahu siapa yang menabraknya, Aletha semakin murka dibuatnya.
Humaira, wanita yang selalu ia hormati sebagai kakak madunya, ternyata punya niat busuk untuk menyingkirkan dirinya dari sisi Zaidan. Jika saja Humaira meminta baik-baik padanya untuk pergi, mungkin itu akan membuat Aletha lebih lega, dibandingkan harus melenyapkan anaknya. Anda saat itu ia tidak sengaja datang ke rumah kakak madunya, Aletha tidak akan pernah tahu kebenarannya.