Plak!
Edward mendapat tamparan keras telak mengenai pipi kanannya. Pria itu baru saja datang dan tidak tahu apa salahnya hingga mendapat perlakuan seperti itu. Edward tertunduk dalam, sementara Pak Khalid memelototinya dengan sorot tajam.
"Dasar laki-laki nggak tanggung jawab!" teriak Pak Khalid.
"Salah saya apa , Pak? Kenapa bapak marah?" tanya Edward kesal.
"Masih tanya salah kamu apa? Apa kamu nggak punya otak:, hah? Kamu tinggalkan istrimu dengan pria lain? Gila kamu Edward!" bentak Pak Khalid.
"Aku pulang ke rumah ambil surat untuk persyaratan asuransinya Pak. Kenapa Bapak malah marah seperti ini." Edward protes tidak terima, ia mencebik kesal.
"Setidaknya itu tunggu kami datang, baru kamu pergi ke sana. Kenapa tidak sabaran!"
"Loh, tadi kalian bilang tidak mau ke sini. Ya sudah, aku juga langsung mengambil tindakan. Nanti kalau ada apa-apa dengan anak kalian. Aku juga yang disalahkan." Edward habis kesabaran, kali ini ia membela diri.