259
Suasana Hotel terlihat romantis layaknya pasangan pengantin baru yang akan bulan madu. Bunga mawar bertebaran dari lantai sampai ke kasur bernuansa putih, wangi aroma parfum mahal menguar di seluruh ruangan. Lilin aroma terapi yang harganya berjejr rapi. Edward dibuat merinding dengan semua yang ia lihat di depan matanya.
Eugene berdiri tidak jauh dari tempat Edward berdiri. Pria itu nampak sangat maskulin dan glowing, terlebih lagu di bibirnya yang mengkilap karena lipgloss. Seumur hidup Edward melihat seorang gay, Edward tidak pernah takut,tapi kali ini ketika berhadapan langsung apalagi Eugene adalah sahabatnya.
"Sudah kuduga kamu pasti akan datang, Edward sayang," kata Eugene sambil memainkan lilin aroma terapi, posisinya membelakangi Edward yang masih berdiri di dekat pintu.
"Aku datang kesini karena terpaksa, catat itu Eugene!"seru Edward.