253
Chiraaz memanggil Edward, pria itu turun dari lantai atas. Mereka duduk bertiga di lantai bawah. Karena kedai sudah tutup, semua karyawan sedang istirahat di kamarnya. Edward merasa heran dengan kedatangan Muthmainnah yang mendadak.
Wangi martabak yang dihidangkan sedikitpun tidak menggugah selera lapar mereka. Ketiganya duduk kaku seperti kanebo kering. Chiraaz memandang Edward begitupun sebaliknya, sementara Muthmainnah tertunduk malu.
"Muth, ada apa?" tanya Edward.
"Mbak Almeera, jangan ke mana-mana ya. Saya mau bicarakan hal penting," jawab Muthmainnah.
"Ya Tuhan, apa soal bisnis?" Edward membatin, matanya melirik pada Chiraaz.
"Semoga bukan masalah bisnis ya Ed." Chiraaz membalas dalam hatinya. Mereka saling mengedipkan mata, lalu menatap Muthmainnah lagi.
"Iya, ada apa Muth? Kenapa mendadak begini?" tanya Edward.
"Tidak mendadak Ed, sudah saya pikirkan matang selama dua hari ini. Saya mundur dari mengurus bisnis kedai ini," tutur Muthmainnah.