242
Aletha menunggu Eljovan selesai bicara. Nampak wajah pria itu seperti serba salah. Aletha mengernyitkan dahinya, tidak mengerti dengan isi kepala pria yang terkadang oleng itu.
"Sebetulnya karena aku menyukaimu." Eljovan membatin.
"El, kamu kesambet?" canda Aletha mengejutkan Eljovan.
"Ah, ya, sebetulnya aku ke sini karena kangen kamu saja. Sudah lama tidak bertemu dan aku rindu masakan Indonesia buatan kamu," elak Eljovan.
"Astaga, cuma mau bilang kaya gitu aja kok lama," protes Aletha.
"Sopir mu tidak apa-apa menunggu?"
"Tidak, dia sudah biasa menjalankan tugasnya."
"Oke, aku masih ingin bicara berdua. Di rumah tidak enak pada Zaidan, di mobil ya tidak enak sama sopir," ucap Eljovan.
"Bicaralah selagi ada kesempatan." Aletha terkekeh sambil mengedipkan matanya.
"Oke, aku tanya kamu lagi. Jika punya suami lagi dan karakternya menyebalkan. Kombinasi antara aku dan Abian, bagaimana?" tanya Eljovan tersenyum mengejek.