236
Sepanjang malam, Edward menemani Chiraaz di kamarnya. Karena kelelahan pria itu tertidur di lantai kamar. Suara adzan subuh dan udara dingin membangunkan Edward yang tertidur pulas.
Pria itu menggeliat merengganggkan tubuhnya. Edward mengucek matanya lalu melihat Chiraaz masih tertidur. Wajah Chiraaz terlihat sembab, karena terus menangis. Perlahan, Edward mengguncangkan tubuh Chiraaz, biasanya Chiraaz sudah bangun dan salat subuh.
"Chiraaz, bangun, sudah adzan subuh," kata Edward.
Chiraaz tidak bereaksi, tapi suara dengkurannya cukup keras. Edward mengedipkan matanya dengan cepat, lalu berdiri di samping ranjang.
"Chiraaz, bangun! Kamu nggak mau salat subuh, hah?" Edward menggoyangkan lagi badan Chiraaz.
"Emmmh, sebentar lagi ah. Ini masih dingin," sahut Chiraaz menggeliat manja.
Edward menarik selimut yang menutupi tubuh Chiraaz. Wanita itu menariknya kembali karena udara masih dingin menusuk kulit.