235
Aletha menghela napasnya dalam-dalam, lalu mengangkat bahunya. "Begitulah yang Eljovan katakan," jawabnya.
"Terus, kenapa dia tidak mencari Chiraaz sendiri? Chiraaz,kan, istrinya Ale," tanggap Zaidan.
"Dia menemukan jejak chiraaz di Indonesia. Tapi tidak tahu ada di mana. Itu sebabnya aku inisiatif membantu."
"Tapi, kamu belum meminta izinku." Zaidan mengangkat sebelah alisnya.
"Harus ya? Biasanya juga kamu baik dan tidak banyak protes."
"Ingat Aletha, status kita sekarang berbeda," ujar Zaidan.
"Jujur saja Zaidan, terkadang aku memang lupa." Aletha mengejek Zaidan.
"Kamu? Mau aku hajar di atas kasur, hah?" Zaidan bangkit hendak menangkap Aletha. Tapi dengan gesitnya Aletha lari menghindarinya dan masuk kamar mandi, lalu mengunci pintu dari dalam.
"Dasar curang!" teriak Zaidan sambil memukul pintu.
"Kamu setuju dengan usul ku membantu Eljovan,kan?"
"Kamu tahu yang terbaik. Tidak perlu meminta pendapatku lagi."
"Thanks you."
"I love you."