222
Demi menyambung hidupnya supaya tidak merepotkan Fayaaz. Edward mau bekerja di toko roti dekat tempat tinggal mereka. Walau gaji tidak seberapa dan hanya diberi roti sebagai tambahan upah. Edward mau menerima daripada menjadi beban.
Edward pikir, setelah Chiraaz melahirkan anaknya. Ia akan tetap di sana sebelum dapat pekerjaan baru. Hari ini Edward sadar, bagusnya reputasi tidak menjadi jaminan hidup makmur.
Entah apa sebabnya, para mantan kliennya bahkan tidak menghubungi dirinya untuk sekadar bertanya. Semua hubungannya berjalan ketika ada uang, saat dirinya jatuh malah Chiraaz yang muncul sebagai penolong.
Edward sadar betul, apa yang dilakukannya pada Chiraaz ketika berkuasa. Tapi ternyata wanita itu malah jadi pahlawan..
"Sudah selesai, Ed?" Bibi Along, pemilik toko roti.
"Sudah, Bi, mau tutup sekarang?" tanya Edward.
"Tidak, nanti saja tutupnya. Kamu pulan saja. Jangan lupa besok ke sini lagi."
"Iya, Bi."