203
"Kurang ajar! Dia mau bermain-main dengan Edward! seru Edward Seraya membanting ponsel ke mejanya. Ia berdiri sambil berkacak pinggang.
"Ada apa Bos? Apa Abian melakukan sesuatu lagi?" tanya Fayaaz yang sedang berada di ruangan Edward.
"Kamu lihat itu!" Edward menunjuk ponselnya.
"Maaf, saya izin pegang ponselnya, Bos," ucap Fayaaz, Edward mengangguk tanda setuju. Pria itu nampak gusar dan gelisah. Fayaaz mengambil ponsel lalu membaca portal berita yang dimaksud. Ia pun menggelengkan kepalanya.
"Portal berita yang mengatakan bahwa aku akan bangkrut, karena persaingan bisnis dengan Abian. Juga kasus penganiayaan sekarang, itu akan sangat merugikan perusahaan kita. Bagaimana investor mau percaya, kalau citraku mulai buruk, Fay!" sentak Edward.
"Biarkan saja bos, jangan ditanggapi namanya juga media," sahut Fayaaz santai.
"Tapi semakin banyak orang membaca berita itu, pastinya akan memperburuk citra perusahaan kita. Ini bukan tentang aku sendiri, Fayaaz!"