195
"Aku tidak akan melepaskan kamu, sampai kamu mengatakan di mana anak kita," ucap Abian menatap tajam pada Aletha.
"Sudah ya, aku capek urusan sama kamu. Pergi dari sini sekarang juga atau aku akan seret kamu keluar!" bentak Aletha.
"Silahkan saja, aku malah senang kamu berbuat demikian," tantang Abian tersenyum sinis.
Aletha menghela napas panjang, ia merasa frustasi menghadapi Abian yang terus mengganggunya. Abian bukanlah orang yang bodoh, itu sebabnya Aletha harus sabar dengan segala tingkahnya.
"Abian, kamu sayang Bu Dinar tidak? Kalau kamu masih sayang ibunmu. Tolong, hormati aku sesuai keinginan beliau ya," pinta Aletha setengah memelas. Wajahnya nampak sangat gusar.
"Jangan bawa-bawa ibuku dalam hal ini! Karena aku tahu, kalian pasti kerja sama!" Abian makin meninggikan suaranya.
"Astaga! Terus mau kamu apa sih? Tidak bisakah kamu jalani hidup sendiri? Tidak mengganggu aku maupun Chiraaz, hah? Tidak ada penyesalankah di hati terdalam mu, Bi?"