190
Napas Aletha terasa tercekat, untung saja ia tidak sambil makan. Namun, Aletha tetap mengambil air minum untuk menenangkan debaran jantungnya yang berdetak tanpa ritme. Selepas kejadian itu, Aletha tidak mau peduli pada Abian.
Sikap pria itu sudah sangat keterlaluan, baik padanya maupun pada Chiraaz. Aletha mengira pria itu akan sakit dihajar Edward juga Fayaaz. Beberapa saat dirinya termenung dalam lamunan.
"Ale?" tanya Eljovan membuyarkan lamunan Aletha.
"Ah, ya El?" sahut Aletha.
"Kamu terkejut ya?"
"Pasti, memang kenapa dengan Abian? Kenapa sampai bisa depresi seperti itu?" tanya Aletha.
"Kami belum tahu, dia benar-benar depresi atau apa. Aku sedang sakit, jadi belum bisa ke sana. Lagipula, Abian sudah ditangani psikolog lain," tutur Eljovan.
"Oh begitu ya, padahal kami sempat bertemu beberapa hari lalu. Dia terlihat baik-baik saja."
"Mungkin, dia sedang stress karena kekasihnya. Karena, dia menyebut patah hati terus."