157
Chiraaz dan Edward duduk berhadapan di studio. Sepulang dari apartemen Eljovan, Edward kembali ke studio dan menemui pujaan hatinya. Seperti ada rasa kepuasan sendiri, ketika bisa melihat dan berduaan dengan Chiraaz.
Wanita itu sudah menceritakan kronologis kejadian sejak awal. Tidak ada yang Chiraaz tutupi sedikitpun pada Edward. Dalam hatinya Edward merasa menyesal karena tidak ada di saat masa sulit yang harus Chiraaz hadapi.
"Masalah sebesar ini dan kamu tidak memberitahuku, Chiraaz? Kalau terjadi sesuatu padamu, bagaimana? Hah?" cecar Edward.
"Aku takut mengganggumu, Ed. Lagipula, itu bukan urusan pekerjaan," jawab Chiraaz.
"Oh begitu, jadi sampai saat ini kamu belum menganggap ku teman? Selama ini hubungan kita cuma bos dan karyawan?"
"Tidak begitu Ed, aku malu terus merepotkan kamu."
"Apa aku pernah merasa direpotkan?"
"Ya tidak sih, tapi aku tidak enak saja, Ed."
"Bodoh! Dasar wanita bodoh!" rutuk Edward.