156
Mata Aletha menatap nyalang pada Edward, sementara itu Edward mulai mati kutu. Eljovan berdiri setelah perutnya sedikit netral. Ditatapnya Edward cukup lama, pria itu nampak serba salah tidak berani balik melihat Eljovan.
"Melihat sikap anda yang seperti ini, saya semakin yakin, kalau kalian memiliki hubungan khusus," kata Eljovan.
"Jangan mencari kesalahan orang lain, untuk menyembunyikan kesalhanmu. Lagipula, aku berhak menyukai siapapun termasuk istrimu," sahut Edward.
"Sudah kuduga." Eljovan tersenyum sinis.
"Tapi perkara istrimu menyukaiku atau tidak, itu urusan dia Eljovan. Setiap orang punya hak, termasuk anda punya untuk berpikir negatif," tandas Edward kemudian berbalik meninggalkan Eljovan.
Eljovan tidak bereaksi sama sekali, apa yang akan dikatakan oleh Edward, sudah ada dalam kepalanya. Hati Eljovan semakin yakin, jika Chiraaz dan Edward memiliki hubungan khusus. Amarah dalam jiwanya kian membara.